Penyebab Kegagalan Sistem Infornasi dan Peran Pemimpin dalam E-Government
MAKALAH
TUGAS
Manajemen Layanan Sistem Informasi
OLEH :
PANCA
LARASWATI (15115297)
2KA02
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT.
atas berkat izin dan petunjuk-Nya, Alhamdulillah kami bias menyelesaikan tugas
ini, serta shalawat dan salam kita sertakan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umat manusia ke zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan pada saat ini.
Sesuai dengan materi yang diberikan kepada
kami dalam pertemuan, kami bisa berharap bias membantu teman-teman semua dalam
memahami materi ini. Tentunya kami sadari bahwa pembuatan makalah ini masih
banyak kesalahan dalam penulisan, kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan.
Kepada ibu dosen dan juga teman-teman semua
agar dapat memberikan kritik maupun saran dan juga masukan untuk kami, demi
untuk kebaikan makalahi ini kedepannya. Harapan kami semoga kritikan dan
masukan dari ibu dosen dan teman-teman semua bisa bermanfaat bagi kita semua.
Atas kritik dan masukannya, kami ucapkan
terimakasih.
Depok,
21 Juni 2017
PENDAHULUAN
Sistem
Informasi dalam iklim persaingan usaha modern memegang peran yang sangat
penting sehingga mampu menciptakan, manipulasi dan menangkap persoalan
informasi yang berkembang baik secara internal maupun eksternal. Efektifitas
sistem informasi akan berguna bagi manajemen sebuah entitas bisnis untuk
melakukan perubahan strategi pengembangan usaha. Penggunaan sebuah sistem
informasi diharapkan mampu memberikan keunggulan kompetitif dan keunggulan
komparatif bagi perusahaan. Implementasi teknologi informasi yang efektif dan
efisien diharapkan bisa menjadi faktor sukses sebuah entitas bisnis.
Teknologi
informasi menyerap bagian terbesar dari total modal investasi dari sebuah
perusahaan. Perusahaan berharap dengan menggunakan landasan IT untuk
menjalankan proses baru, inovasi produk dan layanan, memperoleh respon yang
lebih baik, sertamenerapkan lingkungan perusahaan baru yang bertujuan mengubah
struktur internal mereka menjadi organisasi yang lebih baik.
I.
PENYEBAB
KEGAGALAN SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi adalah
kombinasi dari teknologi informasi dan aktifitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen, serta menginformasikan
sebuah informasi dengan akurat, cepat, tepat waktu, dsb. Dalam arti luas,
sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi.
Pada era perkembangan
teknologi saat ini sebuah informasi sangat dibutuhkan
dalam kehidupan manusia misalnya untuk menambah sebuahilmu, pengetahuan,
wawasan, dan membantu atau memudahkan pekerjaan sehari-hari manusia.
Sebuah komputer bukanlah
satu-satunya teknologi, namun komputer telah membawa banyak sekali perubahan
pada kemajuan teknologi di Indonesia, bahkan bias dibilang komputer adalah awal
dari kemajuan sebuah teknologi.
Berikut beberapa faktor
penyebab kegagalan sistem informasi:
1. Kurangnya Input dari end user
Kurangnya keterlibatan end user pada
saat proses perancangan sistem akan menemui kegagalam pada saat diterapkan
karena terjadi kesenjangan atau gap antara pengguna dan perancangan atau pakar
SI. Kesenjangan itu timbul karena keduanya memiliki latar belakang dan
kepentingan yang berbeda (user-designer communication gap). Kesenjangan
ini pada akhirnya akan menciptakan kegagalan dalam pelaksanaan sistem
informasi.
2. Tidak
Lengkapnya Pernyataan Kebutuhan dan Spesifikasi
Kebutuhan yang telah dirumuskan tersebut apabila
tidak mendapatkan dukungan berupa infrastruktur yang memadai akan menyebabkan
kegagalan pada sistem informasi.
3. Pernyataan
Kebutuhan dan Spesifikasi yang Senantiasa Berubah-ubah
Penerapan sistem informasi pada suatu organisasi
harus dilakukan perumusan dengan jelas tentang kebutuha dan spesifikasi
penggunaan sistem informasi tersebut. Pernyataan kebutuhan yang tidak
ditegaskan sejak awal akan berdampak negative pada saat sistem informasi
diimplementasikan dan pada akhirnya menemui kegagalan.
4. Kurangnya
Dukungan Manajemen Eksekutif
Apabila penerapan sistem informasi tidak
mendapatkan dukungan dari beberapa unsur manajemen eksekutif sebagai pengambil
keputusan maka penerapan sistem organisasi akan menemui kegagalan dan
mengakibatkan dampak seperti : terjadi inefisiensi biaya, pelaksanaan penerapan
sistem informasi melebihi target waktu yang telah ditentukan kendala teknis
serta kegagalan memperoleh manfaat yang diharapkan.
5. Inkompetensi
Secara Teknologi
Penerapan dan pengembangan sistem informasi
sangat membutuhkan peranan manusia sebagai brainware/operator. Apabila
sumberdaya manusia dalam organisasi tidak memiliki kompetensi akan perkembangan
teknologi yang semakin maju maka penerapan sistem informasi akan mengalami
kesulitan. Sistem informasi yang tidak sesuai dengan kemampuan SDM akan
mengakibatkan pelaksanaan sistem informasi menghadapi kegagalan.
6. Perencanaan
yang Tidak Tepat dan Tidak Matang
Pengembangan dan penerapan sistem informasi yang
tidak didukung oleh perencanaan yang matang tidak akan mampu menjadi mediator
antara berbagai keinginan dan kepentingan dalam suatu organisasi. Sistem yang
tidak memiliki road map yang jelas tidak mampu menjadi pegangan dalam
melaksanakan sistem informasi sesuai tujuan organisasi. Sistem informasi yang
tidak dirancang sesuai kebutuhan organisasi pada akhirnya akan menemui
kegagalan dalam penerapannya dan hanya menimbulkan inefisiensi dalam hal biaya,
waktu dan tenaga.
II.
PERAN PEMIMPIN DALAM E-GOVERNMENT
Komitmen dan dukungan dari pimpinan (leadership
commitment and support) menjadi indikator penting bagi keberhasilan penerapan
e-Government di Indonesia. Dibutuhkan pemimpin yang membawa visi e-Government
dalam agendanya dan mempunyai strategi pemikiran untuk membuatnya menjadi
kenyataan. Kepemimpinan bisa mengatasi banyak hambatan operasional. (Indarajit,
2002:25).
Secara teori, indikator ini memberikan kepastian
terhadap kepemimpinan unggul dan kapabel, menjamin hubungan antar satuan kerja
yang sinergis dan terencana, kepastian penganggaran, realisasi, operasi, dan
evaluasi implementasi sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Manifestasi atas dukungan kepemimpinan secara faktual belum bervariasi namun
banyak yang berinovasi dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan
e-Government di daerah, antara lain dalam hal:
1. Dukungan kebijakan yang kuat
melalui pembuatan masterplan atau blueprint penerapan e-Government
2. Pengadaan
unit khusus
3. Dukungan
infrastruktur yang memadai
4. Dukungan
penganggaran yang besar, dan
5.Berbagai
inisiatif yang inovatif yang justru menjadi
best practice yang dapat
dipakai oleh daerah lain, seperti penerapan E-Government di Kota Surabaya.
Selain daripada itu,
terdapat elemen kesuksesan dalam suatu E-Government:
1. Support
Seperti
yang kita tahu, arti dari kata support sendiri adalah dukungan. Hal terpenting
dalam hal dukungan adalah unsur pimpinan. Pimpinan harus memiliki political
will untuk mengembangkan e-government, karena hal ini akan menyangkut seluruh
proses dari e-government. Artinya, pemimpin tidak saja harus pintar dalam hal
pneyusunan konsep, tetapi harus juga menjadi motivator ulung pada fase
pelaksanaannya (action). Tanpa adanya unsur political will, mustahil berbagai
inisiatif pembangunan dan pengembangan e-Government dapat berjalan dengan
mulus.
2. Capacity
Capacity
(kemampuan), yaitu keberdayaan pemerintah setempat dalam mewujudkan “impian”
e-Government menjadi kenyataan. Terdapat tiga hal penting yang harus dimiliki
pemerintah sehubungan dengan elemen ini, yaitu :
Ketersediaan sumberdaya yang cukup untuk
melaksanakan berbagai inisiatif e-Government. Ketersediaan infrastruktur
teknologi informasi yang memadai. Ketersediaan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi dan keahlian.
3. Value.
Value (Nilai) merupakan manfaat yang secara
signifikan dapat dirasakan oleh masyarakat atau pihak lain dengan adanya
penerapan e-Government. Salah dalam mengerti kebutuhan masyarakat, justru akan
menjadi boomerang bagi pemerintah yang berdampak pada sulitnya penerapan usaha
pengembangan konsep e-Government.
Keseluruhan indikator tersebut harus ditunjang
dengan strategi dari seorang pemimpin. Strategi dari seorang pemimpin tersebut
memegang peranan yang penting dalam penerapan e-Government.
Strategi dari seorang pemimpin yang harus
diperhatikan adalah seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas, strategi
yang berkualitas serta adanya kesadaran dari seorang pemimpin dan yang lebih
penting adalah seorang pemimpin harus ditunjang dengan pengetahuan dan skill
yang baik serta memiliki komitmen dalam penerapan e-Government tersebut.
Penerapan e-Government yang dilakukan saat ini bertujuan agar masyarakat lebih
cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan sistem informasi pada
pemerintahan,seorang pemimpin harus berperan dalam menerapkan e-government
dengan menyusun strategi secara matang dan berkualitas,dan dengan adanya
kesadaran dari pemimpin,serta pemimpin yang ditunjang dengan ilmu pengetahuan
dan skill maka e-government dapat terealisasi sebagaimana mestinya.
sumber:
http://margani.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/25/faktor-penyebab-kegagalankeberhasilan-sistem-informasi-perusahaan-jawaban-uat-sim-no-2/
http://miraindrasari.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/27/2-penyebab-kegagalan-dalam-pengembangan-maupun-penerapan-sistem-informasi-di-suatu-organisasi-dengan-merujuk-pada-pendapat-rosemary-cafasaro/
http://heri49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/23/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kegagalan-dan-keberhasilan-sistem-informasi-pada-sebuah-perusahaan/
Komentar
Posting Komentar